وَجَعَلْنَا ٱلسَّمَآءَ سَقْفًا مَّحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ ءَايَٰتِهَا مُعْرِضُونَ
Maka Allah menjadikan padanya celah-celah dan lereng-lereng agar manusia dapat menempuhnya dari suatu negeri ke negeri lainnya dengan melaluinya. Karena itulah disebutkan oleh firman selanjutnya:
Ini adalah pendapat yang dia kuatkan, karena tidak menafikan kemungkinan ada makhluk lain yang ikut bersama mereka (para malaikat). Mengungkapkan sesuatu secara keseluruhan menggunakan pola berpikir orang yang berakal itu untuk menunjukkan dominasi, sebagaimana Allah berfirman, (Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.
Kemudian Allah memberikan kesempatan kepada nabi adam untuk menyebutkan nama benda-benda yang telah Allah ajarkan kepadanya. Dia berfirman, wahai adam! beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu! lalu nabi adam pun menyebutkan nama benda-benda itu dengan segala macam kegunaan dan manfaatnya. Pada saat itulah malaikat memahami bahwa manusialah yang pantas untuk menjadi khalifah di bumi ini. Setelah dia, nabi adam, menyebutkan nama-nama benda-benda tersebut dan apa manfaat dan kegunaan-Nya, Allah berkata secara lebih tegas lagi tentang kebenaran rencana besar-Nya dan berfirman dengan nada pertanyaan, bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan' Allah memberi dua alasan tentang penunjukan nabi adam menjadi khalifah. Pertama, bahwa dia mengetahui rahasia di jagat raya yaitu semua yang ada di langit dan bumi. Kedua, bahwa Allah mengetahui apa yang dipendam dalam diri malaikat dan juga hati manusia. Jika demikian, maka gagasan Allah untuk menjadikan manusia sebagai khalifah pasti mempunyai banyak hikmah.
Sebagai bentuk pengakuan malaikat akan keunggulan manusia atas mereka yang dinyatakan Allah pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud hormat kepada nabi adam. Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu, yakni hormatlah, kepada adam dengan menundukkan kepala atau badan, bukan sujud ibadah! mendengar perintah Allah ini, maka mereka, para malaikat, pun sujud, kecuali iblis. Iblis adalah makhluk dari jenis jin yang terbuat dari api. Iblis merasa dirinya lebih terhormat daripada nabi adam karena dia diciptakan dari api yang salah satu sifatnya adalah panas, membakar, dan membara. Sementara, nabi adam diciptakan dari tanah liat, yang kelihatan diam dan tidak bergerak. Ia, iblis, menolak bersujud kepada nabi adam dan menyombongkan diri karena merasa dirinya lebih terhormat, dan, atas tindakannya ini, ia termasuk golongan yang kafir, yaitu makhluk yang menutup diri dari menerima kebenaran, ingkar terhadap kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepadanya, dan ingkar terhadap hikmah yang terkandung di balik titah Allah.
Makna ayat (jika kamu memang orang-orang yang benar) yaitu dalam perkataan kalian bahwa jika Aku menjadikan khalifahKu di bumi dari kalangan selain kalian, maka keturunannya akan berbuat kerusakan dan mengalirkan darah, tetapi jika Aku menjadikan kalian sebagai khalifah disana, kalian akan taat kepadaKu, mengikuti perintahKu dengan mengagungkan dan menyucikanKu. Jika kalian tidak mengetahui nama-nama makhluk yang Aku tunjukkan kepada kalian, sedangkan kalian menyaksikannya, itu berarti kalian tidak mengetahui sesuatu yang ada.
Kebolehan untuk menegur seseorang yang mengakui memiliki keahlian dalam suatu bidang padahal aslinya tidak memiliki.
يُضِيءُ كَضَوء سَراج السَّليط ... لَمْ يَجْعَل اللهُ فِيهِ نُحَاسا
Bahwa bukankah dahulu ayahmu adalah salah seorang di antara budak-budak kami, yang kelihatan hina bersama budak-budak dari Yaman, dan itu sudah dikenal semua orang. Kerjanya hanya membuat bara api untuk setrika
قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ
Allah ta'ala berfirman: “wahai Adam beritahukanlah nama-nama benda tersebut kepada mereka yang tidak sanggup mereka ketahui”. Dan setelah Adam Alaihissalam memberitahukan kepada mereka nama-nama itu, Allah berfirman kepada malaikat: “sungguh Aku telah mengabarkan kepada kalian bahwa Aku ini lebih mengetahui apa-apa yang samar bagi kalian baik di langit maupun di bumi, dan Aku lebih mengetahui terhadap apa yang kalian tampakkan maupun rahasiakan.”
Dari sini terlihat kemuliaan Adam dibandingkan para malaikat. Kemudian Allah menegur mereka dalam firmanNya,”Bukankah sudah Aku katakan kepada kalian, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui segala apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan.”
Yakni celah-celah di gunung-gunung itu yang dapat mereka jadikan sebagai jalan-jalan dari suatu daerah ke daerah yang lain dan dari suatu kawasan ke kawasan yang lain. Seperti halnya yang kita saksikan, bahwa gunung itu menjadi pembatas alam antara satu negeri dengan negeri yang lain.
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ
Datapuwa't sinomang https://www.langit33.com/ sa aki'y magkaila sa harap ng mga tao, ay ikakaila ko naman siya sa harap ng aking Ama na nasa langit.
Comments on “Details, Fiction and langit33”